Hati-Hati, Overwork Bisa Sebabkan Obesitas!

Hati-Hati, Overwork Bisa Sebabkan Obesitas!
Ilustrasi overwork. Credits: Freepik

Bagikan :


Overwork atau bekerja berlebihan menjadi masalah yang umum di era modern ini. Banyak orang terjebak dalam jadwal kerja yang padat dan tekanan untuk berprestasi atau menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu.

Overwork dapat berdampak negatif bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Salah satu yang juga umum dialami adalah meningkatnya risiko obesitas

 

Bagaimana Overwork Meningkatkan Risiko Obesitas?

Overwork dapat meningkatkan risiko obesitas melalui beberapa cara, di antaranya:

Pola makan tidak teratur

Ketika waktu kerja menjadi berlebihan, seringkali Anda tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain, termasuk menjaga pola makan sehat. Banyak pekerja yang berusaha memenuhi target waktu lebih memilih makanan cepat saji karena praktis.

Makanan cepat saji umumnya tinggi kandungan kalori, lemak, gula, dan garam yang bisa memicu kenaikan berat badan dengan cepat. Selain itu, karena terburu-buru ingin menyelesaikan pekerjaan, jadwal makan menjadi tidak teratur dan Anda sering melewatkan waktu makan. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme, yang menyebabkan makanan yang masuk lebih mudah disimpan sebagai lemak.

Kurangnya aktivitas fisik

Bekerja berlebihan terutama di lingkungan yang mengharuskan untuk duduk dalam jangka waktu yang lama juga meningkatkan risiko obesitas. Aktivitas fisik yang rendah dapat berdampak langsung pada pembakaran kalori harian. Apabila tubuh sering kali tidak aktif, maka energi dari makanan tidak akan digunakan sepenuhnya dan disimpan sebagai lemak.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup minim gerak menjadi salah satu penyebab obesitas. Overwork memperparah situasi ini, karena waktu yang seharusnya digunakan untuk berolahraga atau bergerak aktif, justru dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Obesitas Kelas III (Morbid Obesity)

Stres 

Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres, yang sering kali memengaruhi perilaku makan. Ketika merasa stres, banyak orang cenderung melampiaskannya melalui makanan, yang biasanya lebih memilih makanan manis, tinggi lemak, atau pedas. Fenomena ini dikenal sebagai "emotional eating", di mana Anda makan berdasarkan perasaan emosional, bukan kebutuhan tubuh.

Saat tubuh mengalami stres, hormon kortisol yang dilepaskan juga meningkatkan nafsu makan yang berakhir dengan penumpukan lemak di area perut. Inilah mengapa makanan berlebihan akibat stres ditambah kurangnya aktivitas dapat mempercepat kenaikan berat badan yang berujung obesitas.

Baca Juga: Olahraga yang Aman untuk Orang Obesitas

Kurangnya waktu tidur

Berusaha menyelesaikan pekerjaan secara berlebihan memaksa Anda untuk mengorbankan waktu tidur. Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga berpengaruh terhadap metabolisme dan hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan ghrelin.

Leptin bertugas mengatur rasa kenyang, sementara ghrelin merangsang rasa lapar. Saat kurang tidur, produksi hormon leptin dan ghrelin akan terganggu yang menyebabkan Anda lebih sering lapar dan sulit merasa kenyang.

 

Untuk mencegah obesitas akibat overwork, sebaiknya jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan. Buat batasan waktu kerja yang jelas, atur waktu makan, pilih makanan sehat, sempatkan berolahraga, kelola stres dengan baik, dan pastikan memiliki waktu tidur yang cukup.

Apabila Anda memiliki keluhan atau pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 13 September 2024 | 12:15